Rabu, 19 Januari 2022

MISTERI PERUBAHAN HAROKAT AKHIR KATA

 ๐Ÿ“’ MISTERI PERUBAHAN HAROKAT AKHIR


Kawan...


Pernah nggak sekali waktu kita bertanya dalam hati: Apa fungsi harokat akhir pada sebuah kata? Kenapa bisa berubah? Kenapa kadang dhommah, kadang fathah, kadang kasroh?


Coba saja lihat di al-Qur’an. Kenapa kadang lafazh Allah berharokat akhir DHOMMAH, kadang FATHAH, dan kadang KASROH. 


Kenapa, coba?


Naah...!


Ini dia nih yang akan kita bahas sekarang.


Begini...


Harokat akhir kata dalam bahasa Arab itu bisa berpengaruh besar terhadap maksud dari sebuah kalimat. Kadang, beda harokat sedikit saja, bisa menyebabkan perbedaan maksud yang jauh. Bahkan kadang bisa berakibat fatal kalau salah memberi harokat akhir. 


Ada dua buah cerita menarik yang menunjukkan tentang pentingnya kita menentukan harokat akhir kata dengan tepat. Tidak boleh asal-asalan. Ceritanya saya ambil dari sebuah Kitab Nahwu berjudul At-Ta’liqoot al-Jaliyyah ‘ala Syarh al-Mukaddimah al-Aajrumiyyah, karya Abu Anas Asyraf bin Yusuf bin Hasan, halaman 50. 


Begini ceritanya...


✏Cerita Pertama


Cerita pertama ini tentang dialog antara Abul Aswad ad-Duali dengan putrinya. Suatu hari, putrinya berkata kepadanya:


ู…َุง ุฃَุญْุณَู†ُ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ


Dia men-DHOMMAHKAN kata “ุฃَุญْุณَู†ُ” dan meng-KASROHKAN kata “ุงู„ุณَّู…َุงุกِ”.


Abul Aswad mengira putrinya sedang bertanya tentang sesuatu yang paling indah di langit. Diapun spontan menjawab:


ุฃَูŠْ ุจُู†َูŠَّุฉُ، ู†ُุฌُูˆْู…ُู‡َุง


“Wahai putriku, bintang-bintangnya”.


Tapi putrinya malah menyanggahnya. Sebab, dia tidak sedang bertanya. Dia sedang takjub dengan keindahan langit. 


Abul Aswad pun kemudian faham bahwa putrinya telah salah dalam memberikan harokat akhir kata. Mestinya putrinya itu mem-FATHAHKAN kata “ุฃุญุณู†” dan kata “ุงู„ุณู…ุงุก”. Bukannya malah men-DHOMMAHKAN kata “ุฃุญุณู†”dan meng-KASROHKAN kata “ุงู„ุณู…ุงุก”.


Dia lalu membimbing putrinya seraya berkata:


ุฅِุฐًุง ู‚ُูˆْู„ِูŠْ: ู…َุง ุฃَุญْุณَู†َ ุงู„ุณَّู…َุงุกَ


“Kalau begitu, katakanlah: “Maa ahsana as-samaa-a!” (Alangkah indahnya langit itu!)”


(SELESAI CERITA)


Tuh kan…. Jauh banget kan artinya?!


Beda harokat akhir sedikit saja bisa memberi perbedaan maksud yang jauh sekali. Saya ulang di sini perbedaan dari kedua kalimat di atas.


ู…َุง ุฃَุญْุณَู†ُ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ


“Apa yang paling indah dari langit itu?”


(Redaksi kalimatnya berupa PERTANYAAN)


Tapi kalau...


ู…َุง ุฃَุญْุณَู†َ ุงู„ุณَّู…َุงุกَ


“Alangkah indahnya langit itu!”


(Redaksi kalimatnya berupa PERNYATAAN TAKJUB)


Ini cerita pertama…


✏Cerita Kedua


Kisah kedua tentang kesalahan seorang Arab  dalam membaca QS. Al-Taubah ayat 3.


ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุจุฑู‰ุก ู…ู† ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ูˆ ุฑุณูˆู„ู‡


Dia mengKASROHKAN kata “ุฑุณูˆู„”. Mestinya berharokat akhir DHOMMAH. 


Kemudian seorang Arab badui mendengar bacaan orang ini. Si Arab badui ini pun kemudian berkata, “Benarkah Allah telah berlepas diri dari Rasul-Nya? Kalau begitu aku juga akan berlepas diri darinya”.


Hal ini pun kemudian sampai ke telinga Umar bin al-Khathab radhiyallahu ‘anhu. Dia pun berkata kepada Si Arab badui ini, “Wahai badui! Apakah engkau berlepas diri dari Rasulullah?!”


Si Arab badui ini pun menjawab, “Wahai Amirul Mu’minin. Sungguh aku pernah datang ke Madinah. Waktu itu aku tidak punya pengetahuan tentang al-Qur’an. Akupun kemudian meminta orang untuk membacakan al-Qur’an kepadaku. Dia pun membacakan surat ini:


ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุจุฑู‰ุก ู…ู† ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ูˆ ุฑุณูˆู„ู‡


Lalu, aku pun berkata,” Apakah Allah telah berlepas diri dari Rasul-Nya? Kalau begitu aku juga akan berlepas diri darinya”.


Umar berkata, “Wahai badui, bukan begitu bacanya!”


Umar lalu membetulkan cara membaca ayat itu. Setelah kejadian itu, Umar melarang membacakan al-Qur’an kecuali orang yang faham bahasa Arab. Dia pun kemudian memerintahkan Abul Aswad Ad-Duali untuk menyusun kaidah dasar ilmu Nahwu.


(SELESAI CERITA)


*****


Sobat…


Tahukah Antum, apa bedanya jika kata “ุฑุณูˆู„” dibaca DHOMMAH dengan dibaca KASROH?


Ini dia bedanya:


[JIKA DIBACA DHOMMAH]


ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุจุฑู‰ุก ู…ู† ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ูˆ ุฑุณูˆู„ُู‡


“Bahwasanya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik”


[JIKA DIBACA KASROH]


ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุจุฑู‰ุก ู…ู† ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ูˆ ุฑุณูˆู„ِู‡


“Bahwasanya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan Rasul-Nya”


Jauh sekali bedanya, bukan?! Kita akan faham hal ini jika kita sudah BELAJAR BAHASA ARAB.


Jadi, kalau Antum mau tau penjelasan rinci kedua cerita di atas, ya Antum harus belajar bahasa Arab dulu. Fahami kaidah Nahwu dulu. Kalau Antum belum pernah belajar, nanti nggak nyambung kalo saya jelasin juga.


Ujung-ujungnya nanti bisa "Jaka Sembung bawa baskom". Nggak nyambung, Om!


*****


Makanya nih…


Untuk meminimalisir kesalahan yang semisal ini, kita kudu belajar bahasa Arab. Supaya kita jadi tau, kapan seharusnya ngasih harokat dhommah, fathah, kasroh, dan sukun. Jangan sampai kita salah ngasih harokat yang menyebabkan salah arti. Bisa bahaya nanti!


Alhamdulillah..


Sekarang ini belajar bahasa Arab semakin mudah. Tempat kursus bisa kita jumpai di mana-mana. Kalau kita nggak sempet ikut kursus langsung, kita bisa ikutan kursus bahasa Arab online. Misalnya ikut Pelatihan Bahasa Arab Online METODE FAHIMNA yang saya bimbing langsung. 


๐Ÿ‘‰ INFO PELATIHAN:


https://www.facebook.com/groups/314170628628710/permalink/4629317617113968/


๐Ÿ‘‡Bisa juga belajar via YOUTUBE๐Ÿ‘‡


https://youtube.com/playlist?list=PLaZXzoTqr1A8gqMadakc3czqYCvxJLxcK


*****


Kalau nggak sempet juga ikut pelatihan online, Antum bisa belajar lewat buku. Saya juga sudah susun beberapa buku bahasa Arab yang insya Allah bisa dipelajari secara OTODIDAK. Bisa dilihat infonya di ๐Ÿ‘‡


๐Ÿ‘‡INFO BUKU FAHIMNA PUBLISHING๐Ÿ‘‡


✨ SHOPEE

๐Ÿ‘‰ KLIK: https://shopee.co.id/fahimna_publishing


✨ TOKOPEDIA

๐Ÿ‘‰ KLIK: https://tokopedia.com/tokofahimna


*****


Semoga dua kisah yang saya sampaikan tadi bermanfaat dan bisa membuat kita semakin semangat untuk belajar bahasa Arab.


Wassalam.


✍Bogor, Jum’at pagi 13/1/2017


✍️Muhammad Mujianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar